Sabtu, 29 Desember 2012

Latar Belakang Perlunya Guru Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Mutu pendidikan Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator.
pertama, lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki.
kedua, peringkat Human Development Index (HDI) Indonesia yang masih rendah (tahun 2004 peringkat 111 dari 147 negara)
ketiga, laporan Internasional Educational Achievement (IEA) bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia berada diurutan 38 dari 39 negara yang disurvei.
keempat, laporan Third Matemathics and Science Study (TIMS), lembaga yang mengukur hasil pendidikan dunia, bahwa kemampuan IPA berada diurutan ke-32 dari 38 negara.
          Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakkan seluruh kompeten yang menjadi subsistem dalam suatu system  mutu pendidikan. Subsistem yang pertama dan utama dalam peningkatan mutu pendidikan adalah faktor guru. Di tangan gurulah hasil pembelajaran yang merupakan salah satu indikator mutu pendidikan lebih banyak ditentukan, yakni pembelajaran yang baik sekaligus bernilai sebagai pemberdayaan kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability) peserta didik. Tanpa guru yang dapat dijadikan andalannya mustahil suatu system pembelajaran dqapat mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan, Maka prasyarat yang menjamin optimalisasi hasil pembelajaran adalah tersedianya guru dengan kualifikasi dan kompetensi yang mamapu memenuhi tuntutan tugasnya. Mutu pendidikan pada hakikatnya ialah bagaimana  proses belajar mengajar yang dilakukan guru dikelas berlangsung dengan baik dan bermutu. Jadi mutu pendidikan ditentukan didalam kelas melalui PBM.

Pengembangan Kurikulum Berdasarkan Pendapat Para Ahli


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sebelum membicarakan lebih jauh tentang pengembangan kurikulum, terlebih dahulu kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan kurikulum. Setiap orang, kelompok masyarakat, atau bahkan para ahli pendidikan dapat mempunyai penafsiran yang berbeda tentang pengertian kurikulum. Sekalipun masing-masing definisi mengenai kurikulum tersebut mengandung kebenaran, namun ada baiknya bila kita mencoba menemukan diantara berbagai definisi tersebut, definisi mana yang paling tepat dan paling dapat diterima. Untuk itu pada makalah ini pertama-tama akan saya berikan sejumlah definisi mengenai kurikulum yang pernah dikemukakan oleh para ahli di bidang ini. Selanjutnya, setelah menelaah berbagai definisi tersebut, akan merumuskan suatu definisi yang kita pandang paling tepat, yang dapat kita jadikan sebagai definisi kerja kita mengenai kurikulum

B.       Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian kurikulum?
2.      Bagaimana pengertian kurikulum secara sempit / tradisional?
3.      Bagaimana Pendapat para ahli tentang pengertian kurikulum secara tradisional?
4.      Bagaimana Penjelasan kurikulum secara luar / modern?
5.      Bagaimana Pendapat para ahli tentang definisi kurikulum modern?
6.      Dari definisi yang telah disebutkan, definisi mana yang tepat?

C.      Tujuan 
1.Dapat mengerti tentang asal kata kurikulum
2. Dapat menjelaskan pengertian kurikulum secara sempit/ tradisional3.Dapat menyebutkan pendapat para ahli tentang pengertian kurikulum secara    tradisional
4. Dapat Menjelaskan pengertian kurikulum secara luas / modern
5. Dapat menyebutkan pendapat para ahli tentang pengertian kurikulum modern 
6.Dapat menuliskan pendapat tentang pendapat mana yang paling tepat, serta menyampaikan alasanya.

BAB II
PEMBAHASAN